|
Hanya Info |
Meski tak ada kaitannya, istilah "Segitiga Bermuda" disebut-sebut dalam tragedi jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 (SSJ-100) saat melakukan 'joy flight' dari Lapangan Udara Halim Perdanakusuma menuju Pelabuhan Ratu, Rabu 9 Mei 2012.
Merujuk ke Segitiga Bermuda--garis imajiner yang menghubungkan tiga wilayah yaitu Bermuda, San Juan - Puerto Rico, dan Miami di Amerika Serikat--Gunung Salak, lokasi jatuhnya Sukhoi, disebut-sebut memiliki medan magnet besar.
Benarkah demikian?
Ahli geologi Institut Teknologi Bandung (ITB) Budi Brahmantyo mengatakan setiap gunung di dunia memang memiliki medan magnet pada bebatuannya. "Namun, pengaruh magnetnya tidak terlalu besar," kata dia, Kamis 10 Mei 2012.
Demikian pula di Gunung Salak. "Saya nyatakan, tidak ada kaitannya dengan medan magnet yang berada di batu-batuan gunung tersebut. Itu secara ilmu geologi," kata dia.