Coba Lihat Kategori Dibawah Ini. Ada Games Android, Cerita Unik & Lucu Juga Loe

Jumat, 21 Desember 2012

Penggunaan Alat Pelindung Diri Dalam Pencengahan Infeksi Nosokomial

HUBUNGAN USIA, PENGETAHUAN, DAN SIKAP PERAWAT DENGAN
TINGKAT KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DALAM PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL
DI RUANG BEDAH RSUD SERANG TAHUN 2012.



BAB II
TINJAU PUSTAKA
A.    Konsep Dasar Pencegahan Infeksi Nosokomial
1.      Pengertian Infeksi
Infeksi adalah invasi tubuh oleh patogen atau mikroorganisme yang mampu menyebabkan sakit atau kerusakan jaringan. Proses dimana hospes. Agen-agen patogen (infeksius) utama adalah (Virus, bakteri, jamur, parasit dan protozoa). Jika mikroorganisme gagal menyebabkan cidera yang serius terhadap sel atau jaringan, infeksi disebut Asimptomatik.dan jika penyakit infeksi dapat ditularkan langsung dari satu orang ke orang lain,penyakit ini meupakan penyakit menular atau contagious (Potter dan Perry., 2005).

2.      Infeksi Nosokomial
Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat dari Rumah Sakit, infeksi tidak terjadi di Rumah Sakit, infeksi tidak terjadi atau tidak dalam masa inkubasi pada saat pasien masuk Rumah Sakit. Sedangkan menurut Depertemen Kesehatan (2003)Infeksi nosokomial adalah suatu infeksi yang diperoleh atau dialami oleh pasien selama dirawat di rumah sakit dan menunjukkan gejala infeksi baru setelah 72 jam pasien berada di rumah sakit serta infeksi itu tidak ditemukan atau diderita pada saat pasien masuk ke rumah sakit.

Klien yang berada dalam lingkungan perawatan kesehatan dapat beresiko tinggi mendapatkan infeksi. Infeksi nosokomial diakibatkan oleh pemberian layanan kesehatan dalam fasilitas perawatan kesehatan. Infeksi entrogen adalah jenis infeksi nosokomial yang di akibatkan oleh prosedur diagnostik atau terapeutik (Potter dan Perry., 2005).

Infeksi nosokomial adalah infeksi adalah infeksi yang terdapat dalam sarana kesehatan. Sebetulnya Rumah Sakit memang sumber penyakit. Secara logis, rumah sakit adalah tempat orang yang mengalami gangguan kesehatan, dimana berbagai penyakit yang diderita oleh para pasien tersebar di rumah sakit secara terbuka. Pasien, petugas kesehatan, pengunjung dan penunggu pasien merupakan kelompok yang paling beresiko mendapat infeksi nosokomial, karena infeksi ini dapat menular dari pasien ke petugas, dari pasien ke pasien lain, dari pasien ke pengunjung, atau dari petugas kesehatan ke pasien. Hal ini biasa terjadi apabila petugas kesehatan tidak terampil dalam menjalankan tugasnya atau tidak mengindahkan dasar-dasar kewaspadaan umum dalam penanganan pasien. Di Negara maju pun, infeksi yang didapat dalam rumah sakit terjadi dengan angka yang cukup tinggi. Misalnya, di Amerika Serikat, ada 20.000 kematian setiap tahun akibat infeksi nosokomial. Diseluruh dunia, 10% (1,4juta) pasien Rawat Inap di Rumah Sakit mengalami infeksi yang baru selama dirawat setiap tahun (Yayasan Spiritia, website spiritia.or.id., 2003).

Like Us Facebook