Hanya Info |
CyanogenMod adalah alternatif firmware (tidak resmi) yang tetap menggunakan OS Android sebagai kerangkanya, namun menawarkan fitur yang lebih baik dan tidak ditemukan pada firmware resminya. CyanogenMod juga dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja (tweaks) dan kehandalan (performance) dibandingkan firmware resmi yang dikeluarkan vendor perangkat.
Dari sisi kinerja dapat kita bandingkan melalui uji benchmark (quadrant / antutu), dimana CyanogenMod lebih unggul dibanding firmware aslinya. Sedangkan di sisi performa CyanogenMod antara lain memberikan pilihan themes yang lebih variatif, codec untuk FLAC (Free Lossless Audio Codec), klien OpenVPN, menu reboot, dukungan overclocking CPU, layar sentuh yang lebih responsif , toggleswitch yang bisa diatur, serta peningkatan pada interface dan tampilan.
CyanogenMod merupakan hasil karya banyak pengembang yang bersifat opensource. Namun tetap berbasiskan Android resmi dari Google Inc. yang berjalan berdampingan antara kode asli resmi dan kode dari pihak ketiga. Meskipun hanya sebagai firmware alternatif, pengguna CyanogenMod terus meningkat. Dilaporkan hingga 30 November 2011 tercatat lebih dari 850.000 yang menginstal di perangkat nya.
Sejarah dan Pengembangan
Tak lama setelah pengenalan HTC Dream (dikenal sebagai "T-Mobile G1" di Amerika Serikat) pada September 2008, ditemukan metode "akses root" Android berbasis subsistem Linux. Dengan memiliki akses root, memungkinkan telepon dengan firmware yang dikunci operator T-Mobile, menjadi dapat diinstal ulang dan dimodifikasi.
Tahun berikutnya, firmware hasil modifikasi HTC Dream terus dikembangkan dan didistribusikan oleh para penggemar Android. Diantaranya seorang pengembang bernama Jesus Freke, yang cepat menjadi populer. Pada Agustus, 2009, JesusFreke berhenti membuat firmware tsb. dan menyarankan pengguna beralih ke versi rom nya yang lebih maju dari pengembang cyanogen (Steve Kondik) disebut "CyanogenMod".
CyanogenMod cepat berkembang, melalui kontribusi komunitas kecil yang dikenal sebagai CyanogenMod Team. Dalam beberapa bulan saja, jumlah perangkat dan fitur yang didukung oleh CyanogenMod terus bertambah. Dan Cyanogen menjadi salah satu distribusi firmware Andorid tidak resmi yang paling populer.
CyanogenMod 6
Steve Kondik merilis CyanogenMod 6 yang berbasiskan Android 2.2 Froyo, untuk Nexus One Dream, Magic, Droid, Aria, Legenda, Desire, Evo 4G, Hero, Wildfire, Incredible dan myTouch Slide 3G. Versi release candidat CM 6 mulai tersedia pada tanggal 11 Juli 2010, sedangkan versi finalnya dirilis pada tanggal 28 Agustus 2010.
CyanogenMod 7
CyanogenMod 7 berbasiskan Android 2.3 Gingerbread, dengan kustomisasi yang dikembangkan oleh Tim CyanogenMod. Inti dari CyanogenMod tetap ditulis oleh Steve Kondik, tetapi dengan melibatkan kontribusi para pengembang di komunitas xda-developers.
Pengembangan CM 7 dimulai ketika Google merilis Android 2.3 Gingerbread pada 15 Februari 2011. Beberapa versi release candidat CM 7 digulirkan dengan perbaikan bug serta dukungan pada lebih banyak merek perangkat. Versi publik CM 7.0 dirilis pada 11 April 2011 berbasiskan Android 2.3.3, dilanjutkan CM 7.1 yang berbasis Android 2.3.7.
Diantara pengembang yang berhasil memporting CM 7.1 pada Samsung Galaxy Mini adalah Master TJ Style, sedangkan Versi terahir CM 7.2 berhasil diporting pada Galaxy Mini oleh Master Squadzone. Untuk itu terima kasih sebesar-besarnya pada Master TJ Style dan Squadzone..
CyanogenMod 8
Semula CyanogenMod 8 direncanakan untuk diporting pada Android 3 Honeycomb. Namun rupanya pihak Google tidak memberikan source code untuk Honeycomb. Nampaknya Google tidak merelakan firmware Android Tablet diberikan pada pihak ketiga.
CyanogenMod 9
Versi berikutnya, adalah CyanogenMod 9 yang berbasiskan Andorid 4 Ice Cream Sandwich. Steve Kondik beserta timnya mengumumkan bahwa mereka sudah mulai bekerja setelah pihak Google memberikan source code Android 4.0.1. Di akhir November 2011 ini, beberapa versi alpha dan beta telah didistribusikan khususnya untuk ponsel Moto Droid, Nexus S dan Galaxy S.
CM9 untuk Galaxy Mini
Seharusnya CM9 diporting menggunakan framework Android 4.0 Ice Cream Sandwich (ICS). Sayangnya pihak Samsung telah mengkonfirmasi bahwa Galaxy Mini tidak termasuk yang akan menerima ICS. Hal ini menjadi tantangan tersendiri pagi para developer, khususnya Master Squadzone yang telah berhasil memporting CM9 melalui Gingerbread (GB).
Mengapa ini bisa dilakukan ?... ternyata karena masih ada kemiripan framework antara ICS dan GB. Hanya saja memang diperlukan banyak penyesuaian disebabkan pihak Google telah merubah kerangka Android pada ICS yang mengganggu kompatibilitas pada driver lama.
Tantangan ini membuat semangat pengembang semakin terpacu, seperti disampaikan oleh Team CyanogenMod .."kami yakin dalam kerjasama yang baik, tim akan mampu mengatasi masalah ini seperti yang pernah kita alami di masa lalu".
Terbukti tantangan ini mampu dijawab oleh Master Squadzone yang setelah melalui masa-masa berat melalui versi alpha dan beta, kini telah mencapai kemajuan yang cukup pesat...
Terima kasih Master Squadzone...
Keren, gan artikelnya. Terima kasih master atas tambahan pengetahuannya.
BalasHapusYah gan makasih moga info-infonya bermanfaat buat semua
BalasHapus