Penderitanya mengalami penurunan tekanan darah secera mendadak saat rasa pusing datang. Bagi pasien hipertensi dan hipotensi ortostatik sebaiknya memeriksa tekanan darahnya secara rutin agar bisa segera ditangani sebagai upaya mencegah serangan jantung.Penelitian selama 17 tahun itu mengamati peristiwa hipotensi ortostatik pada 12 ribu relawan usia 45-64 tahun. Dari situ, peneliti menemukan adanya risiko masalah jantung pada relawan berumu 45-45 tahun dengan penyakit tersebut. Dari semua relawan, 11 persennya mengalami hipotensi artostik dan punya risiko gagal jantung. Hanya sekitar empat persen yang tidak.
“Kami berspekulasi, hipotensi ortostatik dan hipertensi menyebabkan resiko gagal jantung melalui jalan yang sama, seperti ketika hipertensi terjadi saat orang sedang tidur,” kata Dr Christine DeLong Jones dari University of North Carolina, Chapel Hill.
0 komentar:
Posting Komentar